Sabtu, 26 Januari 2013

ARTI DAN MAKNA SIMBOLIS UPACARA NGABEN MAKNA UPACARA NGABEN



Konsepsi sarira yang digunakan sebagai landasan filosofis upacara ngaben adalah konsepsi sarira menurut wrhaspati tattwa. Menurut wrhaspati tattwa diselubungi oleh tiga sarira yang disebut tri sarira. Sarira yang paling kasar disebut sthula sarira lebih halas dari sthula sarira adalah suksma sarira. Lebih halus dari suksma sarira adalah antah karana sarira. Upacara ngaben adalah melepaskan atman dari ikatan atau selubung sthula sariria. Upacara ngaben ini juga disebutupacara pitra yajna untuk tahap pertama. Kalau dalam upacara ngaben itu ada jazad orang yang meninggal maka upacara ngaben itu dikubur terlebih dahulu untuk beberapa lama, setelah itu barulah belulangnya diambil dari kuburannya dalam rangka. Upacara ngaben yang demikian itu disebut asti wedana. Arti istilah ngaben itu dijelaskan oleh renward branstetter dalam bukunya yang berjudul ”akar kata dan kata dalam bahasa-bahasa Indonesia” buku tersbut telah diterjemahkan oleh sjaukat djajaningrat tahun 1957. Dalam buku tersebut dinyatakan kata ngaben berrasal dari bahasa bali dari asal kata “api”. Kata :api” ini mendapat prefek sengau “ng” dan suffik “an”, dari kata api menjadi “ngapian”
Jenis upacara ngaben
1 sawa preteka
Upaca ngaben ini dari segi bentuk upacaranya merupakan ngaben yang paling besar secara sekala menurut lontar sunari gama pengabenan. Dalam lontar tersebut dinyatakan bahwa ngaben sawa preteka ini arah sorga yang dituju disebutkan “ring daksina” artinya di selatan
2 sawa wedana
Menggunakan dammar angenan, pengawak kayu cendana, sorgania ring pascima (barat), dewatanya dewa maha dewa, dedarinya dewa sulasih, wikunya bhagawan kanwa, tirthanya merta kundalini, gamelan gong tromping, dammar angenan, boleh pakai wadah atau bade dan dammar kurung
3 Pranawa
Boleh menggunakan wadah dan juga boleh tidak, pakai banten teben, dammar kurung dan petulangan. Pengawak tirtha. Cukup pakai bale salunglung, sorganya ring uttara dewatanya dewa wisnu, dedarinya dewa tunjung biru wikunya bhagawan jenaka. Tirthanya merta pawitra.gamelannya saron
4 ngaben swasta
Tidak menggunakan wadah atau bade. Tidak menggunakan dammar kurung, tanpa banten teben maupun petetulangan. Saji lengkap dengan nasiangkrb
5 ngaben mitra yajna
Dari segi upacara ngaben inilah yang paling sederhana. Namun dari segi spiritual paling utama. Ngaben ini jarang dianjurkan oleh para pandita kecuali lda pedanda made sidemen dari geria taman sanur

1 komentar: